

Sebagai upaya untuk mencegah wabah Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah-sekolah meminta siswanya untuk belajar di rumah. Termasuk SD Katolik Santa Maria Tulungagung juga mengikuti kebijakan pemerintah yang ada.
Pembelajaran secara daring dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar tetap jalan di tengah pandemi corona. Meskipun telah disepakati, cara ini menuai kontroversi. Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan. Mereka menganggap untuk membuat siswa memahami materi, cara daring dinilai sulit.
Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda-beda. Tidak semua siswa memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi lemot, orangtua yang harus bekerja, dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan nyata. Meskipun begitu, pembelajaran harus terus berlanjut. Setiap sekolah memiliki kebijakan masing-masing dalam menyikapi aturan ini. SD Katolik Santa Maria merombak jadwal mata pelajaran yang akan diberikan kepada siswa setiap harinya. Mata pelajaran dan tugas yang diberikan dalam satu hari tidak membuat siswa keberatan untuk menyelesaikannya.
SD Katolik Santa Maria juga memberikan kebijakan agar siswa tidak hanya belajar materi pelajaran. Tetapi juga mengasah life skill dengan membantu kegiatan di rumah.
Sekolah tempat mengajar mewajibkan adanya interaksi aktif dalam pembelajaran. Setiap hari, Bapak/Ibu guru diwajibkan melaporkan hasil pembelajaran beserta buktinya, yang berisi progress serta kendalanya.
Meskipun kondisinya seperti ini, mari kita tetap semangat dalam melaksanakan pembelajaran secara daring. Komunikasi yang baik antara guru dan walimurid sangat penting. Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Harapan kita bersama adalah pandemi ini segera usai dan dapat melakukan pembelajaran secara tatap muka.
Semangat untuk anak – anak SD Katolik Santa Maria Tulungagung, kita pasti bisa melewati situasi yang sulit ini dengan baik. SD Katolik Santa Maria Tulungagung…. Bersama kita meraih prestasi! Yes…